Traveling

Ke Curug Leuwi Hejo, Bogor

00.46

Pengen  jalan2 tapi mager jauh2 dari Jakarta, gua pun searching mengenai wisata alam yang ada di Bogor, kandidatnya yaitu Gunung Batu, Gunung Pancar, Curug Bidadari. Berdasarkan penelusuran gua di dunia maya, ketiga gunung itu emang lagi ngehits untuk di kunjungi, yaa gua pikir pasti akan penuh sesak orang2, trus jd susah cari lapak buat dagang kan.. eh gak, maksudnya lapak buat santai2 menghindari polusi udara dan suara (alibi, padahal buat foto2) jadi gua mencari lagi alternatif lain melalui jelajah blog2 sana sini dan nemulah satu yg menarik, yaitu curug Leuwi hejo yang katanya surga tersembunyi di Kota Bogor. Liat foto2nya di google air masih jernih dan biru, dan air terjun yang mini ya gua pikir ga terlalu berbahaya untuk berendam mandi2 lucu, Nggak seperti Curug Seribu yang kalau kita2 nekat berenang dan ga ati2, kita bisa tersedot ke bawah palung dan kemungkinan tenggelam, which is curug Seribu bukan tempat yang pas kalau kalian mau mandi2 lucu. kecuali emang mau melihat air terjun tinggi dan men coba treking kesana yang cukup jauh menurun ketika pergi, dan menanjak ketika balik. So, pilihan ditetapkan, gue dan Kumis ke Curug Leuwi Hejo (masih satu wilayah dengan curug barong)!

btw  Kumis ini lagi cari pacar cewek cantik, dia pria cancer dengan golongan darah O yg artinya humoris, jadi bagi cewek cantik yg berminat ama doi add aja facebooknya Andri Dhaniswara. Dont miss it girls...


Rute jalan :
Sebenernya kami asing dengan jalanan bogor tapi berbekal info dari sumber blog yg gue baca menuju Curug Leuwi Hejo bisa dilalui motor dan mobil dengan patokan Sentul lalu cari papan jalan menuju Babakan Madang. kalau naik mobil dari jakarta bisa keluar ditol Sentul ke arah Babakan Madang. Searah ke arah Jungleland.

Nah, kalau uda ngelewatin Jungleland dan ketemu pertigaan ambil kiri untuk menuju Curug, kalau lurus, kalian akan sampai ke Gunung Pancar. Eh si Kumis malah lurus, dia bilang ke Gunung Pancar aja dulu, kalau berendem jam segini (11.30an) panas.. oke baiklah. Tiba di pintu gerbang pancar mesti bayar tiket perorang di tiketnya sih Rp 5000,- per orang dan Rp 5,000,- untuk kendaraan roda dua. tapi berhubung waktu it kami dicegat bapak2 dan doi langsung bilang kami dikenakan biaya total Rp 20,000,-.  ya udah gue bayar,  eh pas udah bayar baru dikasi karcisnya dan gue cek, harusnya kan kita cuma kena Rp 15,000,- eh si bapak ini uda pergi ninggalin kita ke motor pengunjung lainnya yg uda antri dibelakang. Ya cuma Rp 5,000,- tapi kalau dikaliin 100 orang yg datang bisa Rp 500,000,-/harii sodaraah! dan itu dananya masuk kemana iya kira2.. :( 

karena ada event yg booking beberapa titik tempat di Gunung Pancar ya jadi kita cuma bisa disitu2 aja dan bener, rame sekali sodara, dari anak muda hingga keluarga yg piknik, otomatis banyak jg yang ingin mencari rezeki dengan menjual makanan, tapi karena ulah mereka (entah pengunjung maupun penjual, Wallahualam) yang tidak bertanggung jawab sama sampahnya, bekas popmie chiki botol minum gampang terlihat berserakan di tanah... bukannya gue mau sok bersih, tapi sampah itu kan g bisa jalan sendiri ke tempat sampah, kalau satu orang nyumbang satu sampah, sedangkan pengunjung yang datang ratusan perhari, terus dalam sebulan gimana ga numpuk? kalau kita g bisa mungutin sampah yg kita liat, setidaknya kita g menambah banyaknya sampah.. :( langsung gue keinget sama Kandang Badak, di deket sumber mata airnya menurut gua sangat kotor akibat banyak sisaan sampah yg menumpuk.. dan sama seperti gunung2 lain yang sekarang terjajah oleh sampah.... buktikan kalau ga cuma cinta pemandangannya, tapi juga alamnya,  ada qoute yg gue temukan kalau g salah di curug leuwi hejo yang kalau g salah gini kata2nya,

"kita tidak mewariskan keindahan alam ke anak cucu kita, tetapi kita meminjamnya dari mereka"

oke, balik lagi menuju curug leuwi hejo dari gunung pancar. nanya2 penduduk sekitar katanya masih jauh kedalam, tapi menurut gue g jauh, setengah jam dari gunung Pancar juga uda sampai ketempat tujuan. dan benar, jalanannya seru apalagi ada turunan yang sudut kemiringan lebih dr 45 derajat yang berarti kalau kita balik menjadi tanjakan terjal. Subhanallah... motor gua kuat ga yaaa.. T_T

selama perjalanan menuju ke curug, di sepanjang jalan kita dihentikan untuk menyumbangkan biaya jalan (katanya, karena memang rusak sih). pas gue uda sampe di curug leuwi hejo, gue nemu anak kecil cewek dan cowok (gue rasa belum sekolah) yg berdiri dipinggir arah masuk treking ke curug sambil nyodorin mangkok besi dan berkata "ka, seikhlasnya aja kak"..bahkan sebaliknya gue dari curug yang dikarenakan hujan, itu bocah dua anak masi berdiri megangin mangkok sambil senyum nyodorin mangkok, gileee mana orangtuanyaaa, miriis..




sesampainya di depan jalur curug leuwi hejo gue liat banyak parkiran motor dan mobil berjejer, gue pikir lumayan juga yg kesini, lumayan banyak, dan kami parkir kedalam, gue terhenyak. ternyata parkiran dipenuhi banyak bgt kendaraan yg terparkir!! 

sebagian suasana parkiran
Kebayang ga, kalau satu motor aja dua pengunjung, berapa banyak yang saat ini dateng ke mariii!! kepo nanya2 ama pengelola, katanya kalau wekeend atau hari libur, yang kemari bisa ribuan orang. makanya ga heran gue yang baru sampe jam 2 siang juga masih banyak pengunjung yg juga baru berdatangan, ckckckc,  ga mau pikir in itu lagi langsung aja ke TKP, kami dikenai biaya Rp 20,000,- untuk dua orang. and enjoy the holiday!!

Trek menuju Leuwi Hejo, berasa pendakian massal

untuk menuju keatas curug, bisa lewat jembatan ini


ada yg mandiin sepeda



trek menuju atas curug cukup licin dan mesti ati2, dan kadang harus gantian kalau ketemu pengunjung dari arah berlawan, jadi gue sarankan pakai alas kaki yang memadai, untuk wanita jangan pakai sepatu teplek, kesian sepatunya.. cepet rusak. fufufufu

karena kesini juga uda menjelang sore, gak lama hujan, otomatis kita bubar, karena dikasiih tau penjaganya takutnya aliran air terjun jadi lebih deras, its dangerous. sayang sekali tapi gua akui air nya masih jernih dan seger banget.. cm sedikit aja sih gw nemu puntung rokok di air terjun yg ga ngalirnya, pffft.. dasar orang...huft :P

setelah hujan reda, kami nekat balik dan benar ga jauh dari situ justru gak hujan.. jalanan kering.. ya Alhamdulillah... liburan kali ini. lumayaaan bisa sekali dijadikan alternatif...











You Might Also Like

8 komentar

  1. Thx buat info n crita.a gan

    BalasHapus
  2. Thx buat info n crita.a gan

    BalasHapus
  3. Sekarang memang da banyak pungli disana, oya gan kapan2 trip bareng yok saya juga suka nih jalan ke curug

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh banget gan dan para agan yg lain mungkin ada minta juga.. hehe

      Hapus
    2. *minat maksudnya.. typo typo typo

      Hapus
  4. Mau tanya dong kalo ke curug leuwi hijo sbnrnya bs dilalui mobil nggak sih? Soalnya baca dr cerita blog lain ada yg bilang ga bisa karna terjal.. Mohon infonya yaahhh :)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

SUBSCRIBE

Like us on Facebook