Oke, jadi gini, umm, gw bingung mau mulai dari mana,
sebenernya gw uda ke krakatau dari
agustus kemarin, tapi gue ragu utk ceritain kisah perjalanan ke sana
dikarenakan perjalanan gw kesana kemarin ga sesuai dengan ittenary, jadi gw
tunda mulu dan cuma jadi draft aja. Walaupun ga sesuai rencana sehingga bikin
gw gigit jari iri liat para pengunjung lain, tapi selama perjalanan disana gue
dan temen2 dapat banyak banget dapet kenangan yg sgt berkesan sehingga akhirnya
gw membulatkan diri untuk tetep nulis kisah perjalanan ini siapa tau bisa tetep
jadi bahan pertimbangan kalau mau krakatau kesana.
Untuk berwisata ke Krakatau sebenernya terbilang mahal,
karena untuk sewa kapal kayu selama dua hari dengan kapasitas 30-50 penumpang,
biayanya berkisar 3,5-5an juta rupiah.
Itu baru sewa kapalnya loh! Dengan biaya
segitu kita akan dijemput di dermaga Canti, lalu diajak snorkling ke Pulau
Sebuku besar dan kecil pada hari pertama dan menginap di Pulau Sebesi, dimana
banyak homestay tersedia disana. Besoknya baru diajak ke Pulau Krakatau (subuh
hari berangkat, sekitaran jam ½ 5 pagi) dan akhirnya snorkling lagi ke Lagoon
cabe yang katanya area terbaik utk snorkling, habis itu kita juga akan diantar ke
pulau sekitar dan barulah sorenya balik ke dermaga Canti. Otomatis untuk teken
budget, lo harus banget pergi dalam rombongan! Entah itu rombongan keluarga
besar, temen main, ataupun rombongan gebetan lo, siapa tau diantara rombongan
gebetan itu ada yang salah satu nya nyangkut beneran di lo. Rezeki banget kan?
Hahhahha…
Tapi kalau lo justru pengen menambah kenalan lain siapa tau
disitulah jodoh kalian bertemu (eaaa) kalian bisa ikutan open trip dengan harga
berkisar 500-600an (biasanya meeting point nya di pelabuhan Merak). Terus, kenapa
gue g ikut open trip dan malah tetep backpakeran? Jadi gw baca tulisan tentang
perjalanan ke krakatau dengan
backpakeran di beberapa Blog, dari situ
ada kelompok kecil yg berhasil tetep keliling krakatau dan ikutan hoping island
(dengan biaya cukup murah), tapi ada juga yang gagal ke krakatau dan cuma
nginep di sebesi karena g bisa numpang di kapal kayu besar yang biasanya di
sewa sama yg punya open trip, lagipula kalau sewa sendiri kan mahal banget
men.. T_T Nah karena penasaran tingkat tinggi dengan nasib gue gimana kalau
backpakeran karena apa yang terjadi pun masih fifti-fifti itu pun, maka gue dan
kawan2 (bunga, dewi, kumis) tetep backpakeran, berangkat tanggal 14 malam, dan
balik tanggal 17 Agustus. Dan berangkatlah kita….
Rute :
Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni-Dermaga Canti-Pulau Sebesi
Jum’at 14-15 Agustus
2015,
Pulau Anak Krakatau masuk kedalam wilayah Lampung, jadi dari
Jakarta kami naik Bus dari depan Slipi Jaya menuju Terminal Merak dengan biaya
45 Ribu. Berangkat dari jam 23.40 malam kita sampe di Terminal Merak jam ½ 4
pagi. Untuk menuju Pelabuhan merak cukup jalan kaki ga jauh dari situ lah
Pelabuhan Merak berada. Jangan khawatir g kebagian kapal, karena kapal ferry
ini berangkat tiap setengah jam dalam sehari dan tersedia 24 jam. Tiketnya juga
murah, Rp 15,000,-/orang. Berdasarkan
info yang gw baca di blog, mereka bilang kapal ferrynya tersedia café yang bisa
kita duduk gretong sambil nikmatin pertunjukan musik, dan juga ada AC yang
adem. Tapi gw nanya awak kapal di kapal fery yang gw naikin itu blg kalau kapal
ferry yg ini g ada fasilitas café, adanya kayak kantin kapal di atas kapal yang
berada di dek terbuka, y udalah gw dan temen2 disitu duduk cantik saking
ngantuk yang penting bisa tidur lelap tertiup angin laut (ternyata malah masuk
angin cuuy hehehe). Jam ½ 6 pagi gue bangun dan uda liat kapal ferry ini mau
merapat di Pelabuhan Bakauheni. DAAAAN, di seberang Pulau Lampung itu kan
terdapat beberapa pulau kecil ditengah
laut ya, dan saat itu lagi Sunrise, Subhanallah itu cakep bener Pemandangannya…
So, foto2 lah kita. Hahhaa..
Jam 6 pagi kita uda turun dari kapal. Nah kita ditawarin mas2
untuk sewa angkot doi seharga 400ribu untuk
pulang pergi menuju dermaga Canti. Berhubung gw cuma ber4, keberatan
dong harga segitu, mahal boo. Kita bilang g usah mas, sambil nanya2, kita nyusu
(minum susu hangat jangan yg nahe2 mikirnya) dulu di Ibu2 yang jualan di
terminal. Lagi asik nyusu hangat, eh mas2 tadi nyamperin lagi dan bilang, ya
uda sini naik angkot seharga Rp 40ribu perorang
(PP) tapi gabung rombongan yg lain dalam satu angkot, kita langsung ngangguk, ya lumayan banget
yah. Haha.
Sesampai di Dermaga Canti, itu rame banget ya pengunjungnya,
dan mereka ini rata2 yg ikut open trip, berhubung sampe di Canti jam 10an pagi,
dan kalau mau naik kapal reguler yang kePulau Sebesi itu jam 1 siang (kapal reguler ke
Sebesi cuma ada sehari sekali), ya uda kita makan dulu sambil istirahat,
charger hp di warung depan dermaga.
Harga makanan disitu murah cuy, Alhamdulillah ya. Karena kapal reguler ini
kapal yang ngangkut kebutuhan pokok warga Sebesi, otomatis, kita juga bakal
desek2an sama barang, dan gue milih diatas kapal biar g desek2an sambil tiduran, ada beberapa
bule yang juga backpakeran, sore jam 3an kita touch down Pulau Sebesi. Dari
dermaga Pulau Sebesi, kita ambil arah kiri dan meminta ijin untuk bangun tenda
didepan wilayah homestay bapak siapa gt (lupa) yang didepan kita menghadap
bibir pantai. Keuntungan bangun tenda di
wilayah homestay situ kita bisa ijin untuk menggunakan WC yang terletak di
belakang Homestay. Sangat helpful banget ini kalo kebelet boker.. hahaha Oh ya
berhubung bangun tenda di pasir pantai ini agak susah karena angin pantai lagi
kenceng dan tekstur pasir pantai yang ga padet, jadi ketiup mulu bikin pasak tenda
lepas lagi dari pasir, otomatis kita berjam2 kaga kelar2 bangun tenda. Malu aku
malu, pada sehat merah (soalnya pasak kita kurang panjang kalau mau ditanamkan
ke pasir pantai) Alhamdulillah tiba2 kita dibantu Pak Mahfud (warga Pulau
Sebesi) untuk bangun tenda dengan pake pasak bambu yang doi buat, barulah jadi
juga tu tenda.huhuhu, Maksih pak :’) . Setelah tenda berdiri gagah, kita pun
ditawarkan untuk ke rumahnya kalo mau mandi atau charger hp. FYI, listrik di
sini cuma nyala jam 6 sore sampe jam 12
malam. Setelah itu, selamat datang di kegelapan., azzzzz tenang, kan ada cahaya
rembulan. Tapi kalau g salah buat yg nginep di homestay ada mesin gensetnya,
kalau g salah si ya..
narsis di Canti |
kapal kayu ke Pulau Sebesi, di dermaga Canti |
tenda kami yang akhirnya terpasang juga |
Malam harinya, dimulailah perjlanan mencari tumpangan menuju
ke Pulau Anak Krakatau esok hari. Kita dibantu seorang bapak yang ditemui di
dermaga canti ini, dy bilang dy yg bakal nyariin kita kapal. Kita pun ngangguk krena
si bapak punya kenalan dimari. Sambil nunggu kabar, kita liat acara lomba joget yg diadakan dimari
untuk menyambut hari kemerdekaan, sekaligus ke rumah Pak Mahfud untuk curhat
ttg kapal yang tak kunjung ada kabar kepastiannya. Jam 10 malam, kami makin
gelisah si bapak ga datang2 eh barulah dia datang dengan membawa kabar bahwa
seluruh kapal penuh. Kalau kelebihan muatan kan bahaya. Lemes banget dengernya,
padahal, gue dkk tu penasaran banget sama Anak Gunung Karakatau, kan beda tuh
rasanya mendaki Gunung ditengah laut. Huhuh. Eh si bapak ini bilang, sewa
perahu jungkung pak mahfud aja dek kalau mau ke krakatau. Gue ama temen
liat2an, pasti mahal, dan bertanya ternyata harga sewanya 2juta : ( huaaaaaaaa…
kita pun bilang ya uda kami balik dulu ya pak, ke tenda, nanti dikabari lagi.
Ditenda, kami rembukan, semua sepakat mau tetep ke Krakatau
gimana pun caranya. Tapi budget terbatas, kita pun sepakat untuk menawar harga
sewa pada esok paginya.
16 Agustus 2015
Subuh jam ½ 5 kedengeran para pengunjung yang ikut open trip
berangkat menuju ke krakatau. Gue yang kebangun makin kepengen.. tapi akhirnya
tidur lagi sampe jam 6an. Pak Mahfud datang menghampiri dan kami (tetap)
berusaha menegosiasi sewa perahu, akhirnya didapat harga Rp 1,400,000,- dengan
rute ke Anak Krakatau. Dan pulau Umang.
Pak Mahfud siap2in perahu, gw bunga dewi siap2in brg yg mau dibawa, Pak Mahfud
berpesan, bawa plasti untuk masukin barang elektronik seperti HP dan kamera,
dan mulailah petualangan yang sangat berkesan ini…..
To be cont…..
0 komentar